KEMBARA.ID,DENPASAR-Nasib menyedihkan dialami seorang mempelai wanita.
Setelah menjalani akad pernikahan, justru dirinya dituduh tidak perawan oleh pihak keluarga pria.
Akhirnya pihak keluarga memaksa dirinya membuka celana dan busana pernikahan untuk memastikan keperawanannya.
Ia sempat diseret paksa dari pelaminan ke tempat tidur, kemudian seluruh busananya dilucuti. wanita ini menangis histeris.
Wanita ini hanya pasrah dan kemudian meratapi nasibnya di sudut kamar.
Seperti dilansir kembara.id dari Tribunstyle, kejadian ini viral di media sosial. Karena bibi mempelai pria merakam kejadian tersebut.
Keluarga pria juga menshare video tersebut ke jejaring media sosial.
Tak hanya itu, keluarga wanita pun diminta membiayai proses acara pernikahan tersebut oleh keluarga pria.
Keluarga wanita diminta harus membayar biaya sebesar 50 juta Som Uzbekistan (Rp 68 juta).
Awalnya, pernikahan ini berlangsung menurut tradisi Uzbekistan dan semuanya berjalan dengan baik.
Namun, setelah akad pernikahan usai, tiba-tiba pihak keluarga mempelai pria menuduh si wanita sudah tidak perawan lagi,
sehingga mereka memutuskan untuk memeriksa keperawanan mempelai wanita.
Dalam tayangan video itu, mereka menyeret pengantin wanita ke tempat tidur.
Kemudian mereka melepas paksa celananya untuk memeriksa bagian intimnya.
Namun apa yang mereka tuduhkan ternyata salah.
Pengantin wanita marah besar. Dia berusaha melawan tapi tak berdaya.
Ia terus menangis tak berdaya sembari mengenakan celananya dan busananya.
Setelah kejadian ini, pengantin wanita masih saja terus diintimidasi dengan fitnah dari keluarga pria.
Dalam video tersebut tidak terlihat sosok pengantin pria di sisi wanita ini.
Insiden itu terjadi di kota Urgench, Khorezm, Uzbekistan.
Tak terima dengan perlakuan keluarga pria, orangtua dan keluarga
mempelai wanita melapor ke kepoisian setempat.
Menurut ayah tiri pengantin wanita, mempelai pria itu sebelumnya pernah dihukum karena kasus pemerkosaan.
Keluarga wanita baru tahu hal itu setelah acara pernikahan berlangsung.
Ayah tirinya menambahkan keluarga mempelai pria menuntut agar keluarga mempelai wanita harus
mengeluarkan 50 juta Som Uzbekistan (Rp 68 juta) untuk mendanai pernikahan.
Namun keluarga wanita tak bisa memenuhi permintaan tersebut karena ekonomi mereka sulit.
Setelah mengetahui keluarga wanita tak sanggup memberikan biaya pernikahan tersebut, keluarga mempelai pria mengungah video tersebut ke mdia sosial.
Tujuan mereka ingin mencemarkan nama baik keluarga mempelai wanita.
Akhirnya keluarga mempelai wanita membuat laporan di kepolisian. Polisi kota Urgench pun menangkap orang-orang yang terlibat dalam insiden tersebut untuk diselidiki.
Insiden ini masih dalam lanjutan proses penyelidikan pihak kepolisian.
(*)