kembara.id

Menu
  • kembaraNews
  • kembaraSport
  • kembaraTekno
  • kembaraLifestyle
  • kembaraKesehatan
  • kembaraSeleb
  • kembaraTravel
  • Bali United
Home
kembaraNews
Lagi, Bayi Meninggal Gara-gara Prosedur Rapid Test, Nama Bayi Made Arsya Prasetya Tinggal Kenangan

Lagi, Bayi Meninggal Gara-gara Prosedur Rapid Test, Nama Bayi Made Arsya Prasetya Tinggal Kenangan

21 Agustus 2020 kembaraNews
 
Lagi, Bayi Meninggal Gara-gara Prosedur Rapid Test, Nama Bayi Made Arsya Prasetya Tinggal Kenangan
Ilustrasi rapid test.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Suzuki Bali Promo

Lagi, Bayi Meninggal Gara-gara Prosedur Rapid Test, Nama Bayi Made Arsya Prasetya Tinggal Kenangan

KEMBARA.ID- Kabar duka datang dari Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Seorang ibu muda berdarah Bali, Gusti Ayu Arianti (23) harus rela kehilangan bayinya karena keterlambatan penanganan oleh pihak rumah sakit.

Bayinya dinyatakan meninggal pada Selasa (18/8/2020).

Gusti Ayu pun menceritakan pengalaman pahit yang dialaminya.

Baca juga:

Bayi Meninggal di RS Ari Canti Ubud, Ibunda Ungkap Fakta-fakta Memilukan Jelang Kelahiran Bayinya

Video Payudara Adhisty Zara Diremas Viral, Terungkap Skandal Artis, dari Ciuman hingga Berhubungan Intim

Dalam Kondisi Mabuk Tuak, Istri Bakar Suami Hidup-hidup, Suami Sontak Peluk Istrinya

Kejadian itu berawal saat dirinya merasakan sakit perut pada Selasa (18/8/2020) pagi.

Seiring rasa sakit perut itu, keluar cairan bercampur darah dari organ vitalnya.

Gusti Ayu dan suami pun bergegas menuju RSAD Wira Bhakti Mataram.

Setibanya di rumah sakit, diketahui cairan bercampur darah tersebut pertanda ketubannya pecah.

Baca juga:

Terkuak, IDI Tak Satu Suara Terkait Rapid Test, M Nasser Tak Sepakat Jerinx Ditahan

Setelah Intim dan Miras, Janda Cantik nan Kaya Dibunuh karena Bau Sperma di Sofa

Bikin Geram, Wanita 19 Tahun Cabuli Bayi Pakai Botol Parfum Sambil Video Call Suami

Tak langsung ditangani, Gusti Ayu pun diarahkan melakukan rapid test.

Sedangkan, fasilitas rapid test di rumah sakit itu tak ada.

“Mereka bilang tidak ada fasilitas rapid test (di tempat tersebut), tapi tidak menyarankan saya rapid test di laboratorium karena akan lama keluar hasilnya,” ungkap Gusti Ayu dikutip kembara.id dari Kompas.com.

Ia mengaku, memohon pada tim medis agar dahulu memeriksa kondisi kandungannya karena, ketubannya telah pecah.

Namun, pihak rumah sakit tetap menolak melakukan penanganan dan meminta Gusti Ayu menjalani rapid test di puskesmas terdekat.

Tak ada pilihan lain, Gusti Ayu pun bergegas ke Puskesmas Pangesangan.

Namun, sebelumnya dirinya singgah ke rumah untuk mengganti pembalut karena telah penuh cairan dan darah.

Sesampainya di Puskesmas Pangesangan, Gusti Ayu kembali meminta tim medis untuk melakukan pemeriksaan terhadap kandungannya selagi menunggu prosedur rapid test.

Namun, kembali dirinya ditolak tim medis dengan alasan yang sama, penanganan akan dilakukan setelah ada hasil rapid test.

“Saya bilang waktu itu, dokter bisa tidak minta tolong, bisa tidak saya diperiksa, kira-kira sudah bukaan berapa, apakah saya akan segera melahirkan soalnya sakit, saya bilang begitu.

Dokternya tanya, tadi sudah keluar air dan darah, dia bilang belum waktunya tanpa memeriksa saya, saya diminta tunggu hasil rapid test dulu,” jelas Gusti Ayu.

Karena air ketuban terus keluar, Gusti Ayu pun kembali pulang ke rumahnya untuk mengganti pembalut.

Sedangkan, ibu Gusti Ayu menunggu hasil rapid test di Puskesmas.

Gara-gara Gusti Ayu pulang, pihak Puskesmas pun menolak memberikan surat rujukan untuk penanganan selanjutnya di RSAD Mataram.

Pihak Puskesmas beralasan karena Gusti Ayu pulang ke rumah.

Gusti Ayu dan keluarga kemudian menuju ke RS Permata Hati karena rujukan itu tak diberikan Puskesmas.

Apes bagi Gusti Ayu, surat keterangan rapid test Covid-19 yang dikeluarkan Puskesmas Pangesangan tidak diakui karena tak ada lampiran keterangan alat rapid test.

Sehingga, Gusti Ayu harus kembali melakukan rapid test yang kedua kali.

Pihak RS Permata Hijau sempat melakukan pemeriksaan kandungan Gusti Ayu.

Dokter menyebut detak jantung bayi yang dikandungnya lemah, namun membaik.

Gusti Ayu pun masuk ruang operasi untuk melakukan proses melahirkan.

Namun, bayinya dinyatakan telah meninggal sejak dalam kandungan.

“Saya itu kecewa, kenapa prosedur atau aturan ketika kami akan melahirkan tidak diberitahu bahwa wajib membawa hasil rapid test,” tegas Gusti Ayu.

Ia mengaku telah menyiapkan nama bagi bayinya itu yaitu I Made Arsya Prasetya Jaya.

Sementara itu, Kepala Rumah Sakit RSAD Wira Bhakti Kota Mataram Yudi Akbar Manurung membenarkan Gusti Ayu sempat mendatangi rumah sakit yang dipimpinnya.

Manurung mengatakan, Gusti Ayu telah memberitahu pada petugas bahwa ada cairan yang keluar.

“Memang awalnya pasien ini ke RSAD, kemudian ke puskesmas kemudian persalinannya di Rumah Sakit Permata Hati, pasien sempat menjelaskan ada cairan yang keluar, masih pada tahap konsultasi belum melakukan pemeriksaan,” jelas Manurung, Kamis (20/8/2020).

Pada proses selanjutnya, petugasnya menjelaskan karena Gusti Ayu merupakan pasien umum maka rapid test-nya berbayar.

Petugas juga menyampaikan jika ingin mendapatkan rapid test gratis maka Gusti Ayu silahkan ke puskesmas dan RSUD Kota Mataram.

Menurutnya, atas penjelasan petugasnya, Gusti Ayu beranjak ke puskesmas untuk melakukan rapid test.

Kepala Dinas Kesehatan NTB Eka Nurhadini mengatakan, rapid test wajib dilakukan pada ibu hamil yang akan melahirkan untuk mencegah penularan Covid-19.

Ibu hamil masuk kategori rentan terhadap penularan covid-19 sehingga wajib melakukan rapid test.

“Kenapa diminta periksa di awal, karena persiapan dan kesiapan untuk proses kelahiran itu lebih prepare, jika reaktif ibu dan anak akan masuk ruang isolasi, petugas juga begitu akan mengunakan APD dengan level yang tinggi untuk perlindungan bagi petugas,” jelas Eka.(*)

Bagikan:
Tags:Bayi Meninggal Gara-gara Prosedur Rapid Test Bayi Meninggal Rapid Test Corona di Bali Corona di Mataram Ibu Hamil Rapid Test
Suzuki Bali Promo
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Related Articles

Terkini, Tambahan 49 Positif Covid-19 dan 1 Meninggal Dunia Hari ini di Bali
kembaraNews 30 Juni 2020

Terkini, Tambahan 49 Positif Covid-19 dan 1 Meninggal Dunia Hari ini di Bali

Pasien Positif Virus Corona Diizinkan Pulang, Rumah Sakit Siapkan Ambulans
kembaraNews 24 Mei 2020

Pasien Positif Virus Corona Diizinkan Pulang, Rumah Sakit Siapkan Ambulans

2.291 Orang Masuk Bali via Pelabuhan Gilimanuk
kembaraNews 21 Mei 2020

2.291 Orang Masuk Bali via Pelabuhan Gilimanuk

Berita Terpopuler

  • Sosok Pramugari Selamat dari Kematian, Jalani 17 Kali Operasi, Dua Kali Kecelakaan Pesawat 2.8k views
  • Pasangan Calon Pengantin Korban Sriwijaya Air, Naik Pesawat Pakai KTP Orang Lain 2k views
  • Setelah Habisi Nyawa Janda Muda, Pria Berambut Pirang Terpantau Berkeliaran di Pasar 1.6k views
  • Habib Rizieq Berbohong, Positif Covid-19 Bilang Tidak, Polri Jerat Pasal Berlapis, Maksimal Penjara 10 Tahun 1.5k views
Warung Samira
Jaya Wisata International Hotel School

Berita Terbaru

  • Pikap Versus Honda Vario, Lengan Kanan Nyoman Sukantara Patah
  • Jadwal Terbang Pramugari Mia Zet Wadu dan Ananda Lestari Berubah Last Minute
  • Pria Paruh Baya Punya 1000 Kekasih Divonis Penjara 1075 Tahun, Terlibat Kejahatan Seksual
  • Merinding, Kesaksian Warga Gempa Mamuju, Warga Berhamburan saat Lihat Bangunan Lantai 3 Ambruk
  • Setelah Habisi Nyawa Janda Muda, Pria Berambut Pirang Terpantau Berkeliaran di Pasar
Jaya Wisata International Hotel School

Tag Populer

Corona di Bali (280)Corona di Indonesia (245)Walikota Denpasar Rai Mantra (194)Corona di Denpasar (141)Wakil Walikota Jayanegara (101)Update Virus Corona di Bali (95)Dewa Rai (87)Bupati Badung Giri Prasta (66)Gubernur Bali Koster (49)New Normal di Bali (48)bali (45)Bali Era Baru (45)denpasarnewnormal (41)Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali (39)denpasar (35)covid-19denpasar (35)Update Virus Corona (33)Hubungan Intim (32)Wabup Suiasa (31)covid-19 bali (28)

kembara.id

Jernih Jelajah Dunia

Kembara.id

  • Rubrikasi
    • kembaraNews
    • kembaraSport
    • kembaraTekno
    • kembaraLifestyle
    • kembaraSeleb
    • kembaraKesehatan
    • kembaraTravel
    • kembaraSastra
  • About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Terms of Use
  • Privacy Policy
  • Advertise
  • Contact Us

Berita Terbaru

  • Pikap Versus Honda Vario, Lengan Kanan Nyoman Sukantara Patah
  • Jadwal Terbang Pramugari Mia Zet Wadu dan Ananda Lestari Berubah Last Minute
  • Pria Paruh Baya Punya 1000 Kekasih Divonis Penjara 1075 Tahun, Terlibat Kejahatan Seksual

Berita Terpopuler

  • Sosok Pramugari Selamat dari Kematian, Jalani 17 Kali Operasi, Dua Kali Kecelakaan Pesawat
  • Pasangan Calon Pengantin Korban Sriwijaya Air, Naik Pesawat Pakai KTP Orang Lain
  • Setelah Habisi Nyawa Janda Muda, Pria Berambut Pirang Terpantau Berkeliaran di Pasar

Arsip Berita

  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
Copyright © 2021 kembara.id
kembara.id - Jernih Jelajah Dunia