KEMBARA.ID – Nasib naas menimpa tujuh orang pekerja, warga Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Mereka adalah para korban tersambar petir pada Selasa (01/12/2020) di Kupang, NTT
7 orang warga Kupang tersambar petir sesaat setelah mengerjakan saluran air
Dari ketujuh orang tersebut, 4 orang masih dirawat di rumah sakit sementara 3 orang lainnya tewas di tempat kejadian.
Baca juga: Suaminya Dibunuh Sang Ayah, Eka Susanti Sama Sekali Tidak Menyesal ataupun Bersedih
Mereka merupakan para pekerja saluran air di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang.
Dilansir dari Kompas.com, mereka bertujuh sedang mengerjakan saluran air di lokasi kejadian.
Beberapa saat kemudian terjadi hujan lebat dan mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan pekerjaan.
Ketujuh orang ini lalu berteduh di sebuah rumah kosong di lokasi kejadian.
Saat berteduh, empat orang yang selamat memilih untuk tidur, sementara tiga orang yang dinyatakan meninggal tersebut memilih untuk duduk bercerita.
Tiba-tiba terdengar bunyi guntur yang disertai dengan kilat menyambar tubuh ketujuh pekerja tersebut.
Empat orang yang tertidur tadi selamat dari kejadian naas itu, sementara tiga orang yang asyik bercerita ditemukan tewas seketika di lokasi.
Para korban yang tewas adalah Matias Morreira (35), warga Desa Manusak Kecamatan Kupang Timur, Edemundo DC Da Concecao (20) warga Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto dan Herman da Concecao (18) warga Desa Raknamo.
Sementara warga 4 pekerja yang selamat adalah Carlos Soares (59), Antoni Marqez (40), Antonio da Conceicao (24) dan Manuel Soares (22), semuanya warga Desa Oefeto, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang.
Ipda Elpidus Kono Feka selaku Kapolsek Kupang Tengah membenarkan adanya kejadian tersebut.
Ia menyebut tiga orang yang tewas tersebut murni karena sambaran petir.
“Tiga orang tewas di tempat dan empat orang lainnya dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Kupang,” Ujar Ipda Elpidus dilansir dari Kompas.com, Selasa (01/12/2020).
Ia mengatakan keluarga korban yang meninggal sudah ikhlas menerima kenyataan tersebut sebagai sebuah musibah.
“Keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah,” tutup ipda Elpidus.
Sesaat setelah kejadian sambaran petir ini, ketujuh orang tersebut dilarikan ke rumah sakit oleh para pekerja lain yang berada di sekitar TKP. (*)