kembara.id

Menu
  • kembaraNews
  • kembaraSport
  • kembaraTekno
  • kembaraLifestyle
  • kembaraKesehatan
  • kembaraSeleb
  • kembaraTravel
  • Bali United
Home
kembaraNews
Korban Dugaan Penipuan Tenaga Kerja Asal Flotim Mengadu ke LPSK, Sering Diintimidasi dan Dirayu Cabut Laporan Polisi

Korban Dugaan Penipuan Tenaga Kerja Asal Flotim Mengadu ke LPSK, Sering Diintimidasi dan Dirayu Cabut Laporan Polisi

30 Agustus 2020 kembaraNews
 
Korban Dugaan Penipuan Tenaga Kerja Asal Flotim Mengadu ke LPSK, Sering Diintimidasi dan Dirayu Cabut Laporan Polisi
Kuasa hukum dari Divisi Hukum dan Advokasi PENA NTT Charlie Usfunan, SH, M.Hum dan Yulius Benyamin Seran, SH, bersama anak – anak korban dugaan penipuan tenaga kerja asal Flores Timur (Flotim) saat menyampaikan rencana pengaduan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) di Renon, Sabtu (29/8). Foto ist.
Suzuki Bali Promo

KEMBARA.ID, DENPASAR-Lima orang korban penipuan asal Kabupaten Flores Timur (Flotim) mengaku diintimidasi oleh pihak Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK) Darma Bali.

Intimidasi itu terkait pengaduan para korban di Polresta Denpasar, pada Selasa (18/8) lalu.

Mereka adalah Magdalena M J Letor, Servasius Yubileum Bily, Emanuel Kedang, dan Hermanus Wika Hera dan Laurensius Diaz.

Dugaan penipuan itu dilakukan oleh LPK Darma Bali dengan modus magang ke luar negeri yakni ke Jepang dan Taiwan.


Namun hingga saat ini para korban tak kunjung berangkat.

Sejak mereka direkrut tahun 2018 sampai sekarang para korban tertahan di Bali tanpa ada kejelasan.
Sementara mereka sudah mengeluarkan uang dalam jumlah besar.

Baca juga:

Hari ini Ada Tambahan 3 Pasien Meninggal Dunia, Berikut Update Covid-19 Bali 30 Agustus 2020

Gubernur Koster Disebut Reinkarnasi Mpu Kuturan Semasa Raja Sri Dharma Udayana Warmadewa

Di Denpasar, Kasus Sembuh Harian Melonjak 14 Orang, Kasus Positif 11 Orang

Apresiasi Gedung Dharma Negara Alaya Denpasar, Gubernur Wayan Koster: Klasik dan Bagus

“Kami sudah mengumpulkan uang puluhan juta. Orangtua kami pinjam di Bank BRI Cabang Larantuka.

Ada di antara orang tua kami gadai sertifikat tanah.

Nyatanya sampai saat ini tidak jelas. Makanya kami lapor ke Polresta Denpasar,” ungkap salah seorang korban, Laorensius Diaz Riberu dikonfirmasi, Sabtu (29/8).

Salah seorang korban bernama Magdalena MJ Letor mengatakan, ada yang sering menelponnya dari LPK Darma.


Letor bersama beberapa temannya sering ditelepon untuk diminta mencabut laporan pengaduan masyarakat di Polresta Denpasar.

Bahkan, pesan WA, oknum LPK Darma mengirimkan form surat pencabutan laporan di Polresta Denpasar.


Hal serupa juga dilakukan kepada para korban lainnya.

“Karena saya tidak segera jawab, dia minta saya agar share lokasi agar dia bisa datang ke tempat saya. Saya sangat takut,” urainya.

Laporan pengaduan masyarakat itu berawal dari laporan berupa pengaduan di Polresta Denpasar, dimana Diaz bersama 4 orang lainnya, Magdalena M J Letor, Servasius Yubileum Bily, Emanuel Kedang, dan Hermanus Wika Hera sering diintimidasi.

Intimidasi itu berupa ancaman.

Para korban diminta untuk mencabut laporan dan cabut kuasa dari kuasa hukum mereka.

Kuasa hukum dari Divisi Hukum dan Advokasi PENA NTT Charlie Usfunan, SH, M.Hum mengatakan, pihaknya sudah mendengarkan pengaduan para korban.

Ia mengaku kliennya sering diintimidasi dan dirayu agar mencabut laporan pengaduan masyarakat di Polresta Denpasar dan pencabutan pemberian kuasa kepada tim hukum.

Untuk melindungi korban, pihaknya akan mengadukan kasus ini ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

“Klien kami takut karena ditelepon oleh orang tak dikenal berbicara terkait masalah yang mereka alami.

Orang tak dikenal itu meminta mereka untuk mencabut laporan dan cabut kuasa dengan nada ancaman.

Kami melapor ke LPSK Bali. Tujuannya agar para korban merasa nyaman,” tuturnya.

Charlie juga menyentil adanya pernyataan intimidasi terhadap para korban dari oknum LPK Darma dengan mengatakan jika kuasa hukum para korban tidak dibayar dan hanya mencari proyek panggung.

“Saya tegaskan bahwa pernyataan itu melecehkan profesi advokat.

Sebab dalam UU Advokat juga diamanatkan untuk mendampingi para korban dengan tidak mendapatkan upah apa pun.

Namanya Pro Bono. Apalagi kasus ini menimpa anak-anak,” ujarnya.

Terpisah Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi mengatakan laporan itu masih berproses.

“Saya belum dapat informasi detail terkait perkembangan pengaduan itu. Intinya saat ini pengaduan itu sedang diproses,” tutur Iptu Ketut Sukadi.(*)

Tags:Bupati Flores Timur Korban Dugaan Penipuan Tenaga Kerja Asal Flotim Mengadu ke LPSK LPK Darma dan STIKOM Bali Merasa Sering Diintimidasi dan Dirayu Cabut Laporan di Polresta Denpasar Wakil Bupati Flores Timur
Suzuki Bali Promo
Artikel Sebelumnya
Artikel Selanjutnya

Related Articles

Suami Habisi Nyawa Istri saat Tidur, Tusuk di Telinga, Dada dan Patah Tulang Tangan
kembaraNews 22 Januari 2021

Suami Habisi Nyawa Istri saat Tidur, Tusuk di Telinga, Dada dan Patah Tulang Tangan

Setelah Dua Kali Perkosa Bocah 12 Tahun, Pria Dewasa Tega Tawarkan di  Medsos dengan Tarif Rp 400 Ribu
kembaraNews 20 Januari 2021

Setelah Dua Kali Perkosa Bocah 12 Tahun, Pria Dewasa Tega Tawarkan di Medsos dengan Tarif Rp 400 Ribu

Buntut Permasalahan Adat, Ketut S Akhiri Hidup di Pohon Bambu
kembaraNews 14 Mei 2020

Buntut Permasalahan Adat, Ketut S Akhiri Hidup di Pohon Bambu

Berita Terpopuler

  • Janji Hubungan Intim Tiga Jam Tak Ditepati, Agus Saputra Bunuh Wanita PSK 31.1k views
  • Viral Video Pasien Covid-19 Berhubungan Badan di Ruang Isolasi, Kapolres: Disinyalir Anggota Kami 14.5k views
  • Terungkap, Oknum Polisi dan PNS Pemeran Video Intim di Ruang Isolasi Rumah Sakit, Janda Cantik dan Bripka F Positif Covid-19 6k views
  • TERKINI: Polisi Temukan Pria yang Temui Gadis Subang Sebelum Pembunuhan Denpasar 4.5k views
Warung Samira
Jaya Wisata International Hotel School

Berita Terbaru

  • UPDATE Dentuman Suara Keras Bali: Warga Lihat Objek Langit Melintas saat Upacara Adat, Ini Penjelasan BMKG
  • Dentuman Suara Misterius Terdengar Keras di Bali, Masih Ditelusuri di Laut atau Darat
  • Dokter Farzal Meninggal Sehari Setelah Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Ahli Forensik
  • Ibu Kandung Tembak Mati 5 Anaknya, Lalu Sang Ibu Tembak Kepalanya Sendiri
  • Miris, Andika Masukan Botol Dot Isi Miras dan Minuman Energi kedalam Mulut Bayi Empat Bulan, Viral di Medsos
Jaya Wisata International Hotel School

kembara.id

Jernih Jelajah Dunia

Kembara.id

  • Rubrikasi
    • kembaraNews
    • kembaraSport
    • kembaraTekno
    • kembaraLifestyle
    • kembaraSeleb
    • kembaraKesehatan
    • kembaraTravel
    • kembaraSastra
  • About Us
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Terms of Use
  • Privacy Policy
  • Advertise
  • Contact Us

Berita Terbaru

  • UPDATE Dentuman Suara Keras Bali: Warga Lihat Objek Langit Melintas saat Upacara Adat, Ini Penjelasan BMKG
  • Dentuman Suara Misterius Terdengar Keras di Bali, Masih Ditelusuri di Laut atau Darat
  • Dokter Farzal Meninggal Sehari Setelah Vaksin Covid-19, Ini Penjelasan Ahli Forensik

Berita Terpopuler

  • Janji Hubungan Intim Tiga Jam Tak Ditepati, Agus Saputra Bunuh Wanita PSK
  • Viral Video Pasien Covid-19 Berhubungan Badan di Ruang Isolasi, Kapolres: Disinyalir Anggota Kami
  • Terungkap, Oknum Polisi dan PNS Pemeran Video Intim di Ruang Isolasi Rumah Sakit, Janda Cantik dan Bripka F Positif Covid-19

Arsip Berita

  • Januari 2021
  • Desember 2020
  • November 2020
  • Oktober 2020
  • September 2020
  • Agustus 2020
  • Juli 2020
  • Juni 2020
  • Mei 2020
  • April 2020
Copyright © 2021 kembara.id
kembara.id - Jernih Jelajah Dunia