KEMBARA.ID,BADUNG-Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menghadiri forum koordinasi dan konsolidasi dengan bendesa adat dan Saba yowana se kecamatan Kuta, dalam rangka perencanaan pembangunan wilayah di kecamatan Kuta, Minggu (16/8).
Menurut Giri Prasta forum konsolidasi ini merupakan forum yang sangat strategis bagi semua pihak untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi dalam implementasi pelaksanaan kerjasama pembangunan di wilayah kecamatan Kuta.
“Esensi pelaksanaan forum ini, bila ingin sukses ingin mewujudkan pembangunan maka harus dibangun sinergitas oleh pemerintah daerah
dengan pemerintah kecamatan kelurahan sampai wilayah desa adat, menyerasikan pembangunan daerah, mensinergikan potensi tiap wilayah dan atau menjalin kerjasama dengan pihak ketiga,
mari kita sama sama bangun komunikasi membangun Badung ke depan terlebih dg adanya pandemi yang sudah menimbulkan multiplier efek,” ujar Bupati Giri Prasta.
Bupati mengatakan, melalui forum koordinasi dan konsolidasi juga diharapkan dapat mengurangi kesenjangan pembangunan fisik dan non fisik di setiap wilayah kecamatan mengingat tidak ada daerah yang dapat berkembang sendiri tanpa dukungan dari pemerintah daerah.
Baca juga:
Bupati Giri Prasta Buka Lomba Kayak Race Open 2020,Komit Tata Samigita Jadi Kawasan Wisata Terpadu
Peringati HUT Provinsi Bali Ke-62 di Badung, Wabup Suiasa: Momentum Revitalisasi Diri
Semua wilayah saling memiliki keterkaitan dan keterikatan satu sama lainnya, disadari atau tidak ada peluang kerjasama agar pengembangan potensi yang dimiliki tidak tumpang tindih dengan potensi daerah lainnya.
“Untuk wilayah kecamatan Kuta yang merupakan dapurnya Badung sebagai penyetor PAD terbesar untuk kabupaten, saya komitmen untuk selalu konsen melakukan pembenahan di segala lini,
garis pantai dari wilayah Seminyak Legian Kuta Tuban Kelan dan kedonganan kita akan tata berkenaan dengan fasilitasnya maupun keamanannya, saya sudah mendelegasikan pak camat agar segera membentuk tim supaya tahun 2021 kegiatan ini sudah bisa dieksekusi,” jelasnya.
Nantinya ditegaskan pula desa adat akan diberikan kewenangan sebagai pihak pengelola sehingga desa adat memiliki sumber pendapatan,
warga desa adat diberikan prioritas menjadi pedagang di pantai yang ada di wilayahnya masing-masing.
Dia juga mengatakan, bahwa pandemi Covid-19 yang tidak pernah terprediksi oleh siapapun didunia ini dan telah memberikan banyak pelajaran,
Badung kabupaten yang sangat bergantung dari industri pariwisata merasakan dampak yang sangat besar di sektor ekonomi.
“Kedepan untuk mewujudkan ketahanan perekonomian masyarakat adat, maka LPD sebagai Soko guru perekonomian desa adat harus kita kuatkan,
kami akan mewujudkan LPD yang sehat dan berkualitas dengan cara melakukan audit berkala, pembenahan SDM dan tentunya penguatan modal yang bersumber dari APBD Badung.
Baca juga:
Bertambah Lima Kasus Positif Covid-19, 39 Desa/Kelurahan di Denpasar Nihil
Selly Mantra Didaulat Jadi Juri Lomba Karya Masker, Diikuti 30 Pengrajin se-Bali
Wilayah Kuta sebagai wilayah dengan potensi perikanan yang bagus akan kita kembangkan lagi dengan membantu nelayan lokal membangun keramba ikan ditengah laut, dan untuk melancarkan distribusi hasil perikanan tentunya pasar kedonganan harus kita revitalisasi juga,” jelasnya.
Menurutnya hal itu merupakan kewajiban dan keharusan pemerintah daerah untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang salah satunya adalah dengan memberdayakan masyarakat dan mengoptimalkan potensi wilayah kecamatan Kuta.
Forum ini turut dihadiri oleh anggota DPRD Badung dapil kuta AA Anom Gumanti, Nyoman Graha Wicaksana, IGN Sudiarsa, Camat Kuta Nyoman Rudiarta dan lurah Se- Kecamatan Kuta.(*)