KEMBARA.ID, DENPASAR-Putra terbaik Indonesia kelahiran Denpasar 8 Januari 1966, Brigjen Johni Asadoma dipercaya Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis sebagai Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadivhubinter) Polri
Jenderal berdarah NTT ini dipercaya menggantikan Irjen Napoleon Bonaparte yang dicopot Kapolri Jenderal Idham Azis karena skandal surat jalan Djoko Tjandra.
Promosi Brigjen Johni Asadoma tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2076/VII/KEP/2020 tertanggal 17 Juli 2020 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan di Lingkungan Polri.
Baca juga:
Suami Dengar Suara Lirih Sang Istri dari Dalam Kamar, Ternyata Sedang Diperkosa Tukang Pijat
BREAKING NEWS! Ayah Tewas Mengenaskan di Pangkuan Anak Kandung yang Membunuhnya
Belum Ditemukan, Gadis Cantik ini Jadi Buronan Polisi, Berawal dari Unggah Foto Seksi di Facebook
Surat diteken Asisten SDM Kapolri Irjen Sutrisno Yudho Himawan.
Jenderal yang pernah meraih medali perunggu kelas layang kejuaraan Sarung Tinju Emas ke-7 di Denpasar pada 1982 (mewakili NTT) ini, mengaku terkejut mendengar kabar ini.
“Saya pun kaget atas penunjukkan ini padahal ada banyak perwira tinggi Polri yang mampu,” kata Brigjen Johni Asadoma Rabu (27/7/2020) seperti dilansir merdeka.com.
Meski demikian, Jenderal yang pernah mewakili Indonesia pada Olimpiade XVII tahun 1984 di Los Angeles ini, tetap bersyukur atas kepercayaan Kapolri.
“Saya mensyukuri kepercayaan dan tanggungjawab ini dengan tekad berbuat yang terbaik,” kata mantan Wakapolda NTT ini.
Ia menyadari kalau penunjukkan ini dilakukan ditengah situasi kasus Djoko Chandra dan disinyalir ada beberapa pejabat Polri yang terlibat.
Untuk itu, tugas yang tidak ringan segera diembannya, saat resmi bertugas di Hubinter Polri dimulai dari penataan organisasi agar lebih baik, sampai pada operasional dan pembinaan organisasi.
Di sisi lain kerja maksimal sudah pasti dilakukan karena dalam situasi saat ini, Kapolri menunjuknya dengan pertimbangan khusus dan sebuah kepercayaan bagi putera asal Nusa Tenggara Timur menjadi Kadiv.
Walaupun demikian, bagi mantan Waka Polda Sulawesi Utara ini, berdinas di Divhubinter Polri bukan hal baru.
Enam tahun Ia bertugas di divisi tersebut dengan mengemban berbagai jabatan, mulai dari Kabag Liasion Officer dan Perbatasan, Kabag Kerjasama Pengembangan Kapasitas, hingga ditunjuk menjadi Kepala Biro Misi Internasional Divisi Hubinter Polri.
Di Divisi Hubinter Polri lah, Johni Asadoma menyandang bintang satu dipundaknya.
Baca juga :
Edan, Untuk Tambahan Biaya Nikah, YO ‘Jual’ Tunangan Rp 250 Sekali Intim
Belum Move on, Pria ini Aniaya Mantan Pacar, Alasannya Aneh
Suaminya di Sekap di Jimbaran, Nova Novianti: Suami Bilang Percuma Lawan Kita ‘Gajah’
Pada 2017, Brigjen Johni Asadoma memimpin Delegasi Indonesia ke Sudan dalam rangka diplomasi dengan Pemerintah Sudan dan PBB sebagai pasukan Garuda Bhayangkara.
Menjabat Kadivhubinter Polri akan menjadi promosi bintang dua baginya.
Pengalaman Bidang Brimob dan Peraih Medali Emas di SEA Games XII Singapura
Brigjen Johni Asadoma merupakan perwira tinggi lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1989.
Mantan petinju ini sangat berpengalaman di bidang Brigade Mobil (Brimob).
Ia juga pernah mengharumkan nama Indonesia di pentas olahraga Asia dan Dunia sebelum menjadi Bhayangkara.
Prestasi terbaik dia di cabang olahraga tinju yakni meraih medali emas kelas layang SEA Games XII di Singapura (1983) dan tampil Olimpiade XXII di Los Angeles (1984).
Rekam jejaknya di Korps Bhayangkara cukup panjang.
Brigjen Johni Asadoma antara lain pernah menjabat Komandan Peleton Brimob Polda Sulut, Komandan Kompi Brimob pada Satuan Brimob Pusat Jakarta, Kepala Subden Gegana Polri di Kelapa Dua, Depok, Komandan Brimob Binjai Polda Sumut (2003-2005), Kapolresta Binjai dan Wakapolda Sulawesi Utara (2017).
Prestasinya bagi Bhayangkara Indonesia juga mentereng.
Johni Asadoma pernah memimpin Kontingen Garuda yang bergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di Darfur, Sudan.
Misi ini berangkat pada 11 Oktober 2008 lalu. (*).