KEMBARA.ID- Perburuan terhadap teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Provinsi Sulawesi Tengah masih terus digencarkan.
Satgas Tinombala dan Pasukan Khusus TNI terus menyusuri Kabupaten Sigi, Poso, dan Parigi Moutong.
Pencarian juga dilakukan di dalam Taman Nasional Lore Lindu yang membentang dari Sigi hingga Poso.
Kondisi geografis menjadi tantangan tersendiri dalam proses pengejaran Ali Kalora Cs.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono berharap tantangan kondisi geografis itu dapat segera teratasi.
Sehingga, Ali Kalora Cs bisa segera diamankan.
Awi mengungkapkan, berdasarkan keterangan anggota MIT yang telah ditangkap, Ali Kalora Cs melakukan sikap tiarap jika melihat aparat dari jarak 10 hingga 20 meter.
Pola gerilya seperti itu juga menjadi tantangan tersendiri untuk menangkap para pelaku teror ini.
Apalagi, kondisi hutan di Sulteng juga terbilang lebat.
Habisi Satu Keluarga untuk Rampas Beras
Awi pun mengungkapkan tujuan aksi pembantaian sadis yang diduga kuat dilakukan oleh Ali Kalora Cs di Lemban Tongoa pada pada Jumat (27/11) lalu.
Ternyata Ali Kalora Cs datang ke rumah korban untuk merampas beras.
“(Warga) yang kasih (bahan makanan) tidak dianiaya. Namun kemarin ada perlawanan, sehingga yang terjadi demikian (empat warga tewas),” pungkas Awi.(antara/jpnn)
